Senin, 01 Agustus 2016

Alexander Agung, Penakluk Kerajaan Persia.

Aleksander 3 dari Makedonia, lebih dikenal sebagai Aleksander Agung atau Iskandar Agung adalah raja dari Kekaisaran Makedonia. Kekaisaran Makedonia terletak di timur laut Kekaisaran Yunani. Aleksander dilahirkan pada tanggal 20 Juli 236 SM di Pella, Ibukota Kekaisaran Makedonia. Aleksander merupakan murid filsuf terkenal, Aristoteles. Dia terlahir sebagai anak Filipus 2, Raja Kekaisaran Makedonia. Pada usia ke tiga puluh tahun, Aleksander memimpin Kekaisaran Makedonia yang membentang mulai dari Laut Ionia sampai Pengunungan Himalaya. Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuranya dan dianggap sebagai komandan peran terhebat sepanjang masa.

Keahlian Militer.

Aleksander memperoleh gelar yang agung karena kesuksesanya sebagai komandan militer. Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuranya meskipun sering kalah dalam jumlah pasukannya. Kesuksesannya ini karena ia pandai memanfaatkan keadadan medan perang dan penggunaan siasat yang berani. Aleksander Agung  sering kali menggunakan formasi Phalanx dalam pertempuranya. Phalanx Maekdonia menggunakan senjata tombak besar dan panjang yang disebut Sarissa. Sarissa memiliki panjang sekitar 6 meter. Sebenarnya formasi Phalanx telah ada sejak Kepemimpinan Filipus 2, ayah Aleksander. Namun, pada saat kepemimpinan Aleksander, Formasi Phalanx disempurnakan menjadi lebih efektif untuk melawan  Kerajaan Persia yang memiliki prajurit dengan keahlian memanah diatas rata-rata.
Dalam pertempuran pertamanya di Asia, lebih tepatnya di Granikos, Aleksander hanya mengerahkan sedikit pasukanya, kemungkinan 13.000 infanteri dengan 5.000 kavaleri. Semetara Persia mengerahkan pasukan yang jauh lebih banyak, yakni berjumlah sekitar 40.000 prajurit. Aleksander menempatkan pasukan phalanx di bagian tengah dan kavaelri serta pemanah dibagian sayap, dengan demikian pasukan phalanx tidak akan mudah di jepit, karena pasukan dengan formasi phalanx memiliki kelemahan jika diserang dari samping.
Beberapa pertempuran selanjutnya, Aleksander masih menggunakan formasi phalanx untuk menguasai Asia kecil, hingga Menjatuhkan Kerajaan Persia. Dalam invansi ke India Alexander Agung menemui kesulitan karena medan pertempurannya adalah pegunungan, perbukitan dan hutan. Alexander Agung wafat sebelum melakukan ekpansi ke Arabia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar